Dari berbagai alasan kita merasa kehilangan tokoh kita Gus Dur, alasan yang tak kalah pentingnya adalah kita kehilangan seorang humoris yang tak henti-hentinya memproduksi cerita-cerita lucu. Untung mengenang beliau, perkenankan kami sajikan cerita-cerita ini.
1. Berdoa sebelum makan
Waktu Gus Dur menjabat Presiden RI, sekali waktu beliau bertemu dengan para romo (pastor) seluruh Keuskupan Agung Semarang. Dan, tak ketinggalan Gus Dur menyelipkan ceritanya. Ini pastor-pastor itu di sebuah negeri senang berburu binatang buas.
Sekali waktu, selesai misa hari Minggu, seorang pastor pergi ke hutan berburu binatang buas. Ia melihat seekor harimau. Langsung sang pastor mengokang senapannya dan menembak: “Dor – dor!” Wah, ternyata tembakannya meleset dan sang harimau balik mengejar sang pastor. Pastor segera berlari mengambil langkah seribu. Tiba-tiba si pastor berhadapan dengan jurang yang dalam. Si pastor langsung berhenti, berlutut, dan mengatupkan tangannya berdoa sebelum diterkam harimau. Berdoa sebelum mati.
Selesai berdoa, sang pastor terheran-heran karena ternyata ia masih hidup, tidak diterkam harimau. Waktu ia menoleh ke kanan, dilihatnya harimau itu berlutut di sampingnya dan berdoa sambil mengatupkan kedua kaki depannya, seperti orang Katolik mengatupkan kedua tangannya ketika sedang berdoa. Si pastor lalu bertanya kepada harimau, “Harimau, kamu kok tidak menerkam saya, malah malah kamu ikut-ikutan berdoa seperti saya. Mengapa?” Jawab harimau: “Ya, saya sedang berdoa. Berdoa sebelum makan!”
2. Hanya tiga bangsa yang mendarat di bulan
Pernah dalam wawancara di televisi Gus Dur bertanya kepada pewawancara: “Orang dari bangsa apa saja yang telah sampai ke bulan?” Jawab si pewawancara, “Jelas orang Amerika, dong!” Gus Dur bertanya lagi, “Bangsa apa lagi yang lain?” Si pewawancara terdiam tidak tahu.
Jawab Gus Dur. “Ada tiga bangsa yang telah mendarat di bulan. Pertama, jelas orang Amerika yang mendarat di bulan dengan pesawat Apollo. Kedua, orang RRC karena jumlah penduduknya yang terbanyak di dunia. Mereka sepakat satu per satu naik di pundak terus sampai ke atas dan akhirnya mencapai bulan. Ketiga, orang Indonesia. Mengapa? Karena orang Indonesia paling doyan seminar. Kertas-kertas seminar ditumpuk begitu banyak dan saking banyaknya akhirnya sampai ke bulan.”
3. Mendarat di Malang
Pernah waktu Gus Dur menjadi Ketua PBNU, beliau terbang dengan pesawat udara ke Malang dan mendarat di bandara Abdul Rahman Saleh. Dalam perjalanan ke tempat tujuan, seorang anggota panitia menelepon si penjemput yang berada dalam mobil yang membawa Gus Dur, “Apakah pesawat udara yang membawa Gus Dur sudah mendarat?” Jawab si penjemput: “Ya, ya, Abdul Rahman Saleh telah mendarat di Abdurrahman Wahid!”
Berikut ini, perkenankan saya cantumkan cerita lucu Gus Dur berjudul “Kumpulan Anekdot, Joke dan Humor Ala Gus Dur” oleh Nusantaraku dari yang diambil dari: